Jumat, 05 Februari 2016

Pesan untuk Anak SMA Indonesia



Bagaimana kabar kalian selama di sekolah? Senang kan kalau guru tidak datang untuk mengajar di kelas? Apalagi kalau mendengar ada rapat guru dan kalian dipulangkan? Hayoo ngakuu…

Tetapi bagi mahasiswa itu suatu hal yang sangat ngeselin banget loh. Kenapa? Karena kalau dosen gak dateng itu bakalan ada KP atau kuliah pengganti. Kuliah pengganti itu terserah dosennya mau hari apa saja, mau hari itu kalian ada acara renang bareng kuda nil atau ada rencana liburan bareng pacar temen sekalipun gak ngaruh. Gak nurut sama dosen? kalian bisa ngulang tergantung kebijakan setiap kampus masing-masing.

Tapi kali ini saya ingin membantu sedikit para pelajar SMA yang masih kebingungan untuk memilih jurusan untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi baik statusnya Negeri, Swasta, ataupun Kedinasan. Kalau kalian bingung membedakan antara Perguruan Tinggi Negeri, Swasta, ataupun Kedinasan. Silahkan cek postingan berikutnya yaa...

Sebenarnya saya tidak bisa merubah mindset orang lain harus ke jurusan ini lah, harus ke jurusan itu lah. Saya hanya bisa menyarankan kepada kalian ke depannya itu mau seperti apa, pikirkan apa kegiatan yang paling kalian senangi atau mungkin bisa dibilang hobi kalian. Karena kata Kang Emil "Pekerjaan paling asyik itu hobi yang dibayar".

Nah sampai saat ini saya masih menemukan segelintir pelajar/remaja yang berpikiran "ah gue mau masuk di PTN daerah ini" tapi dia sama sekali gatau mau ambil jurusan apa yang penting bisa masuk PTN gak peduli jurusan apapun itu, terus kalo udah keterima di PTN dia bilang "gue kecebur di jurusan ini".

Tau gak sih kalau banyak sekali lulusan baik Diploma maupun Sarjana di Indonesia itu masih bekerja bukan dari apa yang dia pelajari di bangku kuliah? Karena setelah wisuda dia merasakan bukan passion-nya dan alhasil "yang penting gue kerja yang halal deh"

masih berpikir tertutup, masih manggut apa maunya orangtua dengan alasan untuk membahagiakan orangtua dengan menuruti kemauannya, masih memikirkan kuliah di kampus ternama dengan harapan menjadi orang yang keren tanpa memikirkan mau masuk di jurusan apa. Bilang orangtua lo, jurusan apa yang lo minati, kasih mereka pengertian secara halus agar mereka mengerti apa yang lo suka dan lo bisa. Lebih baik hilangkan pemikiran tentang kuliah di kampus ternama biar dibilang keren sama kerabat deket lo tanpa memikirkan jurusan itu lo suka apa nggak. Pertama yang paling penting dan sebetulnya adalah fatal jika salah adalah jurusan, cari jurusan yang lo sukai dan minati, kemudian lo list jurusan itu dari akreditas A sampai C, usahakan untuk dapat meraih jurusan dengan akreditas A jangan melihat itu kampus ternama atau nggaknya, terakhir lo cari jalur apa saja untuk masuk ke jurusan itu, kalo gak paham tentang jalurnya itu bisa nanya ke senior atau kakak kelas kalian yang sudah kuliah.

Mengenai jalur masuk ke kampus PTN itu ada SNMPTN, SBMPTN, dan jalur Mandiri. Kalau lo milih SNMPTN tapi gak lulus, masih ada jalur SBMPTN, kalaupun gak lulus SBMPTN ya masih ada jalur Mandiri. Jangan merasa frustasi jika gak lulus jalur SNMPTN maupun SBMPTN dan jangan sampai ada pikiran untuk bunuh diri karena gak lolos dari kedua jalur itu. Masuk jalur SNMPTN atau SBMPTN gak selalu enak kok. Bisa aja yang lulus SNMPTN dan SBMPTN tuh nanti setelah lulus kuliah bakalan gampang untuk mencari pekerjaan atau malah sebaliknya yang masuk jalur Mandiri udah dapet banyak tawaran kerja sebelum lulus. Kan gak ada yang tau, semua itu tergantung prosesnya. Ingat proses tidak akan pernah mengkhianati hasilnya.

Lo tau kenapa gua bikin sebuah postingan kayak gini? Karena teman-teman seangkatan dan seumuran gua itu masih berpikiran ingin kuliah di kampus ternama biar dibilang keren tanpa peduli jurusan apa, karena teman gua masih manggut aja apa yang orangtua inginkan sehingga dia salah jurusan, dan ada pula yang sudah menetapkan jurusannya tapi dia masih kolot alias masih ingin kuliah di kampus ternama dengan menghalalkan segala cara tetapi akhirnya dia tetap salah jurusan. Lo tau kan negara kita ini sudah memasuki MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), bagaimana bisa bersaing dengan orang asing jika kualitas untuk bersaing dengan orang sebangsa dan setanah air saja tidak bisa dan gua lebih kesel lagi jika ada yang lulus sebagai lulusan A dengan titel A tetapi setelah lulus dia bukan bekerja di bidang A melainkan di bidang B, lalu untuk apa ijazah A dia tapi bekerja di tempat B bukannya di tempat A. Ilmunya selama kuliah itu menjadi tidak berguna jika bekerja di tempat B. Inilah mengapa kualitas sarjana orang Indonesia masih sangat dipertanyakan. Gua sangat berharap dari lo semua para siswa SMA, tidak akan ada lagi yang namanya salah jurusan dan kalian harus menyelaraskan pendidikan kalian dengan pekerjaan kalian nantinya, inilah yang akan meningkatkan kualitas sarjana Indonesia menjadi lebih baik dan dapat bersaing dengan orang luar. Masa depan Indonesia berada di tangan pemuda seperti kalian.

Pesan dari gua, buat lo yang baca ini baik yang sudah berada di bangku kuliah ataupun ingin melanjutkan kuliah teruslah belajar, jangan hanya asal lulus untuk mendapatkan ijazah saja, kalau bisa lulus dengan hasil yang terbaik dan sangat memuaskan. Terus berusaha dan jangan lupa untuk taat beribadah kepada Sang Maha Pencipta. Berikan sebuah perubaha agar nergara  Indonesia ini maju. Jika merasa sistem pendidikannya yang salah maka lo harus rubah itu semua jangan sampai anak-cucu kita merasakan sistem yang salah ini. Terakhir pesan yang mau gua sampaikan kepada semua orang yang membaca ini, jadilah orang yang jujur karena jujur tergerak melalui hati tidak pernah mengenal kasta, mau dia pejabat tinggi atau hanya seorang pemulung jika hatinya tergerak untuk jujur maka dia akan jujur.

Terima kasih banyak atas waktunya yang sudah menyempatkan membaca, semoga pikiran kalian menjadi lebih terbuka dan jika ada pihak yang tersinggung gua mohon maaf bukan bermaksud untuk menyinggung kalian tapi untuk memberikan pengetahuan bagi adik-adik yang masih duduk di bangku SMA. Kritik dan sarannya bisa comment. Jika ada yang ingin berkonsultasi bisa hubungi via LINE

2 komentar: